RSS
Facebook
Twitter

29 Apr 2018

Pengertian Ilmu Tauhid

Dalam memahami soal-soal i'itiqad (kepercayaan) dalam Islam lebih baik terlebih dahulu dimaklumi istilah-istilah yang terpakai dalam lingkungan ini.

Usuluddin artinya Pokok Agama. Ilmu Usuluddin artinya Ilmu Pokok-pokok Agama.

Di dalam Ilmu Ushuluddin dibicarakan soal-soal l'itiqad yang menjadi pokok bagi Agama, yaitu:
a. Kepercayaan (i'tiqad) yang bertalian dengan Ketuhanan (Ilahiyat).
b. Kepercayaan yang bertalian dengan Kenabian (Nubuwaat).
c. Kepercayaan yang bertalian dengan soal-soal yang gaib (hari akhirat, syurga, neraka, dan lain lain).
d. Dan lain-lain soal kepercayaan.

Ilmu Ushuluddin kadang-kadang dinamai ilmu Kalam, yakni Kalam Tuhan karena dalam ilmu ini banyak dibicarakan sifat-sifat Tuhan, di antaranya sifat Kalam (berkata).

Ulama-ulama dan ahli-ahli ilmu Kalam dinamai Mutakallimuun atau Mutakallimiin.

Ada juga orang menamai Ilmu ini dengan Ilmu Tauhid, yakni Ilmu ke-Esaan Tuhan karena yang banyak dibicarakan dalam ilmu ini ialah tentang
ke-Esaan Tuhan.

Ada juga yang menamainya dengan Ilmu 'Aqaid, yakni ilmu i'tiqad karena yang banyak dibicarakan dalam ilmu ini ialah soal-soal i'itiqad (kepercayaan).

Di Indonesia ada orang-orang menamainya dengan Ilmu sifat dua puluh, karena di dalam ilmu ini dibicarakan 20 sifat yang wajib (mesti ada) bagi Tuhan.

Pendeknya perkataan-perkataan Ilmu Ushuluddin, Ilmu Kalam, Ilmu Tauhid, Ilmu 'Aqaid, Ilmu Sifat Duapuluh, sama artinya yaitu ilmu yang dibicarakan di dalamnya soal-soal i'itiqad (kepercayaan tentang Ketuhanan, Kenabian, Keakhiratan).

Kalau kita berbicara tentang usul (pokok) sudah tentu ada yang furu' (cabang).

Dalam istilah keagamaan, furu' syari'at berarti soal-soal ibadat yang dikerjakan setiap hari, umpamanya sembahyang, puasa, zakat, haji, nikah, jual beli dan lain-lain.

Kesimpulannya dapat ditegaskan bahwa Ushuluddin ialah i'itiqad, dan furu' syari'at ialah ibadat-ibadat yang lahir.

Sumber:
Buku I'TIQAD Ahlussunah Walaupun Jamaah (2010)
Karangan: K.H. SIRADJUDIN ABBAS.

Orang yang beriman

Ustadz Abdul Somad
Orang yang beriman dan orang yang tidak
beriman sama sama mencari dunia. Tapi apa bedanya? Orang yang beriman, mencari dunia sebagai bekal baginya untuk
menghadap Allah di akhirat.

Jangan tinggalkan dunia untuk mengejar akhirat, dan jangan pula tinggalkan akhirat demi mengejar dunia. Namun raih kehidupan dunia untuk mendapatkan kebaikan di akhirat.

Sydney, Australia
10 Syaban 1439
26 April 2019